Iseng ke Rangkasbitung


Stasiun Rangkasbitung merupakan stasiun yang paling jauh nih gais yang dilayani oleh KRL. Stasiun ini letaknya di Rangkasbitung, Lebak, Banten. Karena letaknya yang paling jauh ini gue mencoba iseng untuk pergi kesana, ada apa sih di Rangkasbitung? Berhubung stasiun ini berada di Green Line (sejalur dengan stasiun pondok ranji yang paling dekat dengan kosan gue) juga jadi ga perlu capek-capek transit ganti kereta.


Iseng ke Rangkasbitung, Rangkasbitung, wisata Rangkasbitung, lebak, banten

Jam 11 gue berangkat ke stasiun Pondok Ranji untuk ke stasiun Rangkasbitung. Kereta ke Rangkasbitung termasuk kereta yang jarang banget. Karena kelamaan nunggu jadilah gue memutuskan buat naik kereta ke arah Parungpanjang. Gue ga sabaran orangnya wkwk. Setelah  di stasiun Parung Panjang gue nunggu lagi buat kereta ke arah Rangkasbitung. Akhirnya kereta yang dinanti datang juga. Naiklah gue ke kereta rangkas bitung tadi. Penumpang kereta ini padat juga, gue sampai ga dapet tempat duduk. Ga nyangka para komuter dari Rangkasbitung banyak juga.

Dan tibalah di stasiun Rangkasbitung. Manusianya padat banget disini. Ternyata dari stasiun Rangkasbitung kita juga bisa melanjutkan perjalanan ke Merak naik kereta lokal Merak. Banyak penumpang yang turun dari krl buat melanjutkan perjalanan dengan KA lokal ini. Tiket KA lokal nya ternyata cukup murah, Cuma 3000 buat sampai ke merak (di lain waktu gue harus coba kereta ini). 

Iseng ke Rangkasbitung, Rangkasbitung, wisata Rangkasbitung, lebak, banten, jadwal kereta lokal merak, jadwal ka merak
Jadwal Kereta Api Lokal Merak

Karena perut mulai keroncongan gue sempat googling sebentar buat nyari tempat makan enak di Rangkasbitung dan akhirnya gue makan di Mie Ayam U’un. Gue pun mulai mencari rumah makan itu bermodalkan google maps. Sepanjang perjalanan menyusuri area Rangkasbitung ini satu kata buat kota ini : sepi. Ya, sepi bener disini, hampir ga ada penghuninya. Jalan yang rapi dan lumayan lebar tapi Cuma dilalui sedikit kendaraan bermotor dan, hampir ga ada orang yang jalan kaki selain gue dan beberapa pedagang yang lewat. 

Iseng ke Rangkasbitung, Rangkasbitung, wisata Rangkasbitung, lebak, banten
Jalanan di Rangkasbitung

Iseng ke Rangkasbitung, Rangkasbitung, wisata Rangkasbitung, lebak, banten
Jalanan di Rangkasbitung. tidak ada orang yang lewat

Akhirnya sampailah di rumah makannya. Ternyata ga terlalu jauh dari stasiun. Gue pun pesan mie ayam yang tadi, lumayan banyak juga porsinya. Harganya pun cukup terjangkau Setelah makan gue pun pergi menuju Alun-Alun Rangkasbitung. 

Iseng ke Rangkasbitung, Rangkasbitung, wisata Rangkasbitung, lebak, banten
Jalanan di Rangkabitung. Gue ambil foto ini dari tengah jalan lho!

Begitu lewat jalan multatuli jalanan cukup ramai dengan kendaraan berlalu-lalang. Alun- alunnya sudah terlihat jalan Multatuli karena letaknya yang berada di Jalan Multatuli. Di sini ada juga delman yang mengelilingi sekitaran alun-alun, gue gatau harga sewa delmannya berapa. Orang-orang juga tidak terlalu ramai di alun-alun ini. Di sekitaran alun-alun Rangkasbitung terdapat sebuah masjid yaitu Masjid Agung Al A’raaf dan kantor-kantor pemerintahan kabupaten Lebak, memang Rangkasbitung dijadikan sebagai pusat pemerintahan kabupaten Lebak. 

Iseng ke Rangkasbitung, Rangkasbitung, wisata Rangkasbitung, lebak, banten
Alun-alun rangkasbitung dan menara masjid Al A'raaf

Iseng ke Rangkasbitung, Rangkasbitung, wisata Rangkasbitung, lebak, banten
Jalan Multatuli

Iseng ke Rangkasbitung, Rangkasbitung, wisata Rangkasbitung, lebak, banten
Alun-alun Rangkasbitung

Setelah beristirahat sebentar di Alun-alun gue pun melanjutkan perjalanan ke Balong Rancah Lentah. Jaraknya juga tidak jauh dari Alun-alun. Dengan bermodalkan Google Maps (lagi) gue ambil rute jalan yang melewati rumah Douwes Dekker Huis, rumah yang katanya dulu pernah ditempati oleh Douwes Dekker. Tadinya sih mau singgah ke rumah ini bentar, Cuma karena pagarnya di gembok dan suasananya sepi banget gue cuma liat dari seberang jalan aja dan melanjutkan perjalanan.

Iseng ke Rangkasbitung, Rangkasbitung, wisata Rangkasbitung, lebak, banten
Nama jalanan di Rangkasbitung disertai huruf arab juga


Iseng ke Rangkasbitung, Rangkasbitung, wisata Rangkasbitung, lebak, banten
Douwes Dekker Huis

Balong Rancah Lentah sendiri merupakan sebuah kolam yang ga terlalu besar. Biasanya sih bakal rame sama pedagang kalo malam. Ketika saya datang kesana sepi sekali hanya ada gerobak-gerobak makanan. Cuma ada beberapa pedagan yang berjualan di tepi kolam. 

Iseng ke Rangkasbitung, Rangkasbitung, wisata Rangkasbitung, lebak, banten
Balong Rancah Lentah

Iseng ke Rangkasbitung, Rangkasbitung, wisata Rangkasbitung, lebak, banten
Rumah-rumah dipinggir balong

Setelah duduk-duduk menikmati Balong Rancah Lentah saya pun iseng buat jalan-jalan ke pemukiman penduduk. Suasananya berbeda jauh dengan suasana di dekat alun-alun dengan jalan yang tertata. Jalanannya kecil, banyak pepohonan (hampir mirip kaya hutan sih) dan rumah rumah sederhana. Sore pun tiba dan akhirnya gue memutuskan buat kembali ke alun-alun dan terus ke stasiun Rangkasbitung. Ternyata alun-alun lebih rame di sore hari. Mulai banyak orang -orang berlalu-lalang dan sekedar berolahraga sore. Lain kali gue bakal kesini lagi deh waktu sore hari.

Biaya yang gue keluarkan selama di rangkasbitung:
Krl pp = 14000
Mie Ayam = 16000

Komentar

  1. Keren kotanya... damai terasa
    https://heffrihutapea.blogspot.com

    BalasHapus
  2. pengalaman banget ceritanya,, mampir dimari gan https://kucluk27.blogspot.com

    BalasHapus
  3. Mantap kota yang sangat damai..

    Kunjungi juga..
    https://harunup.blogspot.com

    BalasHapus
  4. waah pengalamannya seru bro.. boleh nih nanti bareng ke banten terus makan mie ayam.. btw mie ayamnya enak ga bro? haha

    BalasHapus
  5. wow keren Gan. Sesekali jalan2 ke Sumbawa Barat NTB Gan. Banyak pilihan destinasina Gan.

    TRAVELLING YUK!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Singkat ke Kebun Teh Gunung Mas Bogor

Weekend ke Waduk Jatiluhur Purwakarta